“Sebaiknya ibu mengatakan pada anak ibu bahwa sekolah dimana-mana
sama saja. Ibu juga sebaiknya harus mendisiplinkan anak ibu bahwa biaya
sekolah itu cukup mahal. Anak-anak diajarkan juga untuk mengerti kondisi
bahwa orangtua telah menyekolahkan anak dengan susah payah, apalagi
bila sekolahnya itu adalah sekolah favorit maka sebaiknya si anak harus
beradaptasi dan membiasakan diri dengan hal-hal yang tidak nyaman untuk
menjadi nyaman dan berusaha sebaik-baiknya karena peluang sebagai anak
yang diterima di sebuah sekolah favorit sangatlah tidak mudah. Seorang
anak harus mengerti apa arti syukur. Ibu-ibu ingat, sebuah ayat yang
menyatakan bahwa bila kita bersyukur maka akan ditambah nikmatnya, bila
tidak bersyukur maka siksaKu sangat pedih, sesuai dengan firman Allah
dalam Al Quran surah Ibrahim ayat 7.”
Uraian panjang lebar dari ustadz Ghufron membuat hati bu Maya sangat
tidak nyaman. Siapa sih anak di dunia ini yang mau punya suasana sekolah
tidak enak. Semua orangtua pastilah sedih bila melihat anaknya tidak
mampu beradaptasi dan tidak memiliki kawan di sekolah yang baru,
walaupun sekolah tersebut dikenal sebagai sekolah terbaik dan dikenal
sebagai sekolah favorit, jadi rebutan dan hanya anak-anak pintar saja
yang diterima di sekolah tersebut. Ditambah lagi teori sang ustadz
terhadap kondisi anak bu Maya, sungguh hal ini tidak sesuai dan tidak
nyaman bagi bu Maya sendiri yang sangat tahu anaknya seperti apa.